Pages

Kamis, 15 November 2012


coretan keciku


Catatan kecil tentang sahabat-sahabatku…^_^
“Sahabat kita kan selalu bersama………….” Itulah kata-kata yang sering aku dan sahabat-sahabatku ucapkan. Kami berjumlah 8 orang. Hmm… jumlah yang tidak sedikit. Karena jumlah yang banyak itulah kami sering mengalami cek cok, karena kami masih belum bisa untuk terbuka satu sama lain. Di antara kami masih merasa bahwa ini cocoknya dengan ini, tidak semuanya terbuka. Inilah permasalahan yang sampai sekarang masih kami hadapi.
Kami bersahabat sejak kami masuk suatu organisasi waktu SMA dulu. ROHIS… ya rohis yang mempersatukan kami. Tujuh orang dari kami satu kelas waktu kelas X dulu dan aku sendiri yang berbeda kelas. Mereka adalah Iis, Isma, Fela, Nurul, Elin, Amel dan Midah. Dengan jumlah yang tidak sedikit ini tentu dengan berbagai sifat, watak dan karakteristik yang berbeda-beda. Iis dengan sifat cerewetnya, Isma dengan sifat pendiamnya, Fela dengan sifat carenya, Nurul dengan sifat lugu dan humorisnya, Elin dengan sifat blak-blakannya, Amel dengan polos dan matematikanya dan midah dengan jutek dan watak kerasnya. Semua bercampur menjadi satu dengan nama THE ALFINNIE. Ya the alfinnie yang kami peroleh dari singkatan nama kami yaitu Amidah, Lia Amelia, Fela Risnawati, Iis Umami, Nurul Qoyummah, Nurwati, Isma Marwah dan Elina. Nama itu kami dapatkan saat kami sedang melakukan kebiasaan kami sebelum pulang ke rumah masing-masing yakni nongkrong di warung empal gentong yang berada di pinggir jalan. Haa.. kebiasaan yang aneh dan sedikit membuang-buang waktu, eh tidak sedikit malah..hehe. Tapi hal yang paling kami rindukan saat kami lulus adalah ini, nongkrong di warung empal gentong pinggir jalan. Eh saking terlalu enak ngobrol sendiri sampai tidak pernah menanyakan siapa nama mamang pemilik warung itu. Hmm.. dasar y..
Waktu demi waktu telah berjalan. Sekarang kami telah menempuh jalan masing-masing. Sendiri-sendiri tidak bersama seperti dulu lagi. Hal inilah yang menyebabkan kami juga tidak seperti dulu lagi. Banyak perubahan yang terjadi dalam persahabatan kami. Kami telah jarang berkomunikasi, kami sibuk dengan kegiatan kami masing-masing. Tidak jarang juga permasalahan muncul akibat kurang lancarnya komunikasi ini. Ada yang merasa dilupakan, diabaikan dan tidak dipedulikan. Tapi kami tetap berusaha agar persahabatan yang telah lama terjalin ini tidak pupus di tengah jalan. Kami telah banyak melalui berbagai rintangan dan ujian. Tidak sedikit air mata yang telah keluar akibat dari rintangan dan ujian yang telah kita hadapi bersama. Dari mulai perbedaan pendapat ketika bersama-sama mengurus ROHIS, sampai masalah C I N T A..iya masalah cinta yang malah mungkin lebih sering..hehe maklum lah kita masih baru mencicipi yang namanya cinta waktu itu..(hihi kaya permen aja mencicipi). Ada yang telibat cinta segitiga, eh bukan segitiga malah ada yang sampai segiempat disini..hehe. tapi itu semua telah kami lalui bersama-sama. Rintangan-rintangan itu tidak mampu menggoyahkan persabatan kami. Buktinya sampai sekarang kami masih tetap satu. Yaitu THE ALFINNIE. Kami bertekad supaya persahabatan kami tidak akan pernah pupus dan kami berharap persahabatan kami akan tetap abadi tidak terpisahkan oleh apapun jua..amiiin.. ;-)

Jumat, 06 April 2012

kisah inspiratif


kisah ini saya ambil ketika berkunjung ke http://filsafat.kompasiana.com/2011/06/22/pemuda-baik-hati-dan-seekor-kupu-kupu/...
semoga bermanfaat...!! :)


Kisah ini pertama kali saya baca kira-kira 28 tahun yang lalu sewaktu saya masih duduk di bangku SD. Kalau tidak salah, saya membacanya di Majalah Bobo .
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda yang baik hati yang dengan perasaan iba menyaksikan seekor kupu-kupu yang tampak begitu menderita. Dengan sayapnya yang masih basah dan terlihat rapuh. Kupu-kupu itu berusaha keras dengan susah payah untuk bisa keluar dari kepompongnya.
Terdorong oleh perasaan iba dan kemurahan serta kebaikan hatinya. Si pemuda memutuskan untuk menolong sang kupu-kupu malang untuk keluar dari kepompongnya. Dengan penuh kehati-hatian, si pemuda baik hati ini merobek kepompong tanpa menyentuh sayap indah sang kupu-kupu yang masih basah dan rapuh. Singkat cerita, berkat pertolongan sang pemuda. Kupu-kupu bersayap indah itupun dengan mudah berhasil keluar dari dalam kepompong yang sekian lama mengungkungnya.
Sampai saat itu, semua terlihat baik-baik saja dan si pemuda baik hati ini pun lega. Melihat kupu-kupu yang sudah berhasil keluar itu dia merasa bahagia, karena pertolongan kecilnya telah berhasil membuat satu makhluk Tuhan terlepas dari penderitaanya. Dia pun merasa, kalau sang kupu-kupu bisa berbicara, tentu kupu-kupu itu akan mengucapkan terima kasih padanya.
Tapi apa yang terjadi kemudian?. Ketika sayap basah sang kupu-kupu mulai mengering. Sayap-sayap tersebut tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Sayap-sayap indah itu tampak terlipat dan kusut tidak bisa membuka secara normal seperti halnya kupu-kupu biasa. Dan karena sayapnya terlipat, tentu saja, si kupu-kupu tidak bisa terbang.
Apa yang terjadi?.
ternyata perjuangan susah payah untuk keluar dari kepompong itu adalah salah satu proses yang harus dilalui oleh setiap kupu-kupu dalam menyempurnakan metamorfosanya. Terganggunya proses itu akan membuat sang kupu-kupu tidak bisa tumbuh sempurna. Hal ini sama sekalu tidak diketahui oleh si pemuda baik hati. Ketika dia memutuskan untuk menolong sang kupu-kupu karena didorong oleh niat baik dan rasa iba.
Alhasil, karena tidak didukung oleh pengetahuan yang mendalam. Si pemuda baik hati yang berniat baik menolong kupu-kupu ini malah mencelakakan hewan cantik yang ditolongnya.
Akibat rasa tidak tega melihat penderitaan sang kupu-kupu dalam menjalani proses metamorfosanya. Si orang baik ini malah membuat kupu-kupu tersebut menjadi makhluk cacat untuk sepanjang sisa hidupnya.
***
Kisah ini mungkin hanya fiksi dan sama sekali tidak nyata. Kisah ini juga tidak dimuat di sebuah jurnal ilmiah yang Peer revieweed semacam Nature misalnya. Kisah ini hanya satu dari sekian banyak cerita yang dikisahkan di majalah mingguan anak-anak yang dianggap sepele oleh banyak orang dewasa.
Tapi meskipun demikian, nilai yang terkandung dalam kisah yang tidak penting ini cukup relevan untuk diterapkan dalam segala segi kehidupan manusia. Mulai dari mendidik anak, berbisnis, berpolitik sampai beragama. Yaitu sebaik apapun niat yang kita punya dalam mendasari sebuah perbuatan, tapi jika perbuatan baik itu tidak didasari pengetahuan yang cukup. Bukannya memberi manfaat, tapi perbuatan baik itu bisa membuat celaka.

Minggu, 19 Februari 2012

catatan iseng


Ini semua kulakukan untukmu
Wahai pemilik tulang rusukku……. !!


cinta yang ALLOH  titipkan kepadaku saat ini, ingin kuberikan seutuhnya kepadamu..
rindu yang ALLOH karuniakan kepadaku  saat ini, ingin kepersembahkan hanyalah untukmu..
jiwa yang telah ALLOH persiapkan untuk menjadi imam dalam bahtera yang akan mengantarkan kami kepada-Nya, dalam jannah-NYa..

saat ini…
yang bisa kulakukan adalah berusaha menjaga hatiku..
manjaga pandanganku…
memperbaiki akhlakku…
agar kelak kau tidak akan kecewa denganku…
aku ingin menjadi seseorang yang bisa lebih mendekatkanmu dengan-Nya…
aku ingin bisa menjadi seseorang yang membuat hubunganmu dengan-Nya semakin mesra..
tapi…
apakah aku bisa????

ya ALLOH….
lindungilah hatiku…
lindungilah pandanganku…
dari hal-hal yang akan membuat-Mu murka..
dan terus bimbinglah aku untuk selalu memperbaiki diri, memperbaiki akhlakku sehingga aku bisa pantas dengan jiwa yang Kau pilihkan…..